Perancangan Wisma Atlet dengan Pendekatan Biophilic
Keywords:
Wisma Atlet, Biophillic, Visual, Non-VisualAbstract
Abstract
Sport activities not only require training and competition facilities in the form of stadium building facilities but also require accommodation facilities for athletes and support teams so that training and competition activities can be carried out well. The accommodation design that will be located in Balikpapan City is in the form of athlete dormitory with a variety of supporting facilities with a Biophilic approach to architectural design with the aim that the architecture offered will be one of the triggers for enthusiasm for training and competition for athletes and teams. The application of Biophilic in architectural design has 14 forms which can be applied together or individually according to the needs of the design application. The application of biophilic to accommodation facilities is in the form of visual and non-visual connections with nature, where the patterns will be applied in direct visual form to natural elements, living systems and natural processes combined with non-visual patterns related to the senses other than seeing. - hearing, feeling, smelling, tasting to evoke spatial references. Architectural design is not only the creation of forms, but also involves the involvement of the human body and environmental conditions considered at a certain scale such as: position, direction, orientation, center, surface; as well as types of formal manipulation in superimposition, visual and conceptual superposition.
Keywords: athlete dormitory, biophillic, visual, non-visual
Abstrak
Kegiatan olahraga ternyata tidak hanya membutuhkan sarana latih dan tanding dalam bentuk fasilitas bangunan stadion tetapi juga membutuhkan sarana akomodasi untuk atlet dan team pendukung agar kegiatan pelatihan dan pertandingan dapat terlaksana dengan baik. Desain akomodasi yang akan diletakan di Kota balikpapan ini berupa akomodasi inap dengan beragam fasilitas pendukungnya dengan pendekatan Biophilic terhadap perancangan arsitekturalnya dengan tujuan agar arsitektur yang ditawarkan menjadi salah satu pencetus semangat berlatih dan bertanding bagi bagi atlet dan team. Penerapan Biophilic dalam desain arsitektural mempunyai 14 bentuk yang dapat diterapkan secara bersama ataupun secara satuan secara mandiri sesuai kebutuhan dalam penerapan dalam desain. Penerapan biophilic terhadap fasilitas akomodasi ini dalam bentuk keterkaitan visual dan non-visual dengan alam, dimana pola yang akan diterapkan dalam bentuk visual langsung terhadap terhadap unsur-unsur alam, sistem kehidupan dan proses alam dikombinasikan dengan non-visual berupa pola pola terkait inderawi selain melihat - mendengar, merasakan, mencium, mencicipi guna membangkitkan referensi keruangan. Desain arsitektural yang dilakukan tidak hanya pembuatan bentuk, tetapi juga melibatkan keterlibatan tubuh manusia dan kondisi lingkungan dipertimbangkan pada skala tertentu seperti: posisi, arah, orientasi, pusat, permukaan; serta jenis-jenis manipulasi formal dalam superimposisi, superposisi secara visual dan konseptual.
Kata kunci: wisma atlet, biophillic, visual, non-visual