RENCANA TINDAK PENANGANAN PERMUKIMAN TRADISIONAL DI KABUPATEN BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN
Keywords:
Kata Kunci: Wisata Alam, Kawasan HutanAbstract
ABSTRAK
Penataan bangunan dan lingkungan merupakan upaya pengendalian pemanfaatan ruang dalam kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan bangunan (hunian) dalam (lingkungan permukiman yang mencakup perancangan tata lingkungan, tapak dan kapling agar tercapai kualitas lingkungan binaan yang layak huni, aman, nyaman, sehat, selaras, menarik dan lestari/berkelanjutan. Penataan bangunan dan lingkungan mencakup penataan bangunan di lingkungan perumahan dan tempat kerja (household and workplace) lingkungan komunitas (neighborhood), serta satuan kawasan permukiman yang menjadi bagian kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan. Penataan bangunan dan Lingkungan akan memberikan manfaat pada pengaturan dan pengendalian perwujudan bangunan (hunian) dan lingkungan binaan yang tayak huni sebagaimana diharapkan. Penyelenggaraan penataan bangunan dan (lingkungan mencakup kegiatan pembangunan yang meliputi proses perencanaan teknis dan pelaksanaan konstruksi, serta kegiatan pemanfaatan, pelestarian, dan pembongkaran bangunan dan lingkungan.
Kata Kunci: Wisata Alam, Kawasan Hutan
ABSTRACT
Building and environmental planning is an effort to control the use of space in relation to meeting the needs of buildings (residential) in the residential environment that includes environmental planning, sites and lots to achieve the quality of a livable, safe, comfortable, healthy, harmonious, attractive and Sustainable/sustainable.Building and environmental planning includes the arrangement of buildings in the household and workplace neighborhoods, as well as residential units that are part of urban and rural areas.Building and Environmental Planning will benefit the setting. and control of the realization of buildings (residential) and uninhabitable built environment as expected.Management of building design and environment includes construction activities that include technical planning process and construction implementation, as well as utilization, preservation, and demolition activities. building and environment.
References
Frans AJ, Tandobala L, Waani JO. 2016. Persepsi Pejalan Kaki Terhadap Keamanan dan Kenyamanan Jalur Trotoar di Pusat Kota Amurang. Daseng: Jurnal Arsitektur, Vol. 5, No. 2, hal. 10-23.
Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jendral Bina Marga. 1997. Manual Kapasitas Jalan
Indonesia (MKJI), Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
Departemen Perhubungan Direktorat Jendral Perhubungan Darat. 1997. Perekayasaan Fasilitas Pejalan Kaki di Wilayah Kota, Keputusan Direktorat Jendral Perhubungan Darat, Jakarta.
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Departemen Perhubungan, Jakarta, 2007, Perekayasaan Fasilitas Pejalan Kaki di Wilayah Kota.