PENGARUH SELF-EFFICACY DAN WORKLOAD TERHADAP TURNOVER INTENTION MELALUI WORK-LIFE BALANCE SEBAGAI MEDIASI
Abstract
Tujuan sebuah perusahaan tidak dapat tercapai tanpa peran serta sumber daya manusia, sehingga sumber daya manusia dapat menjadi kunci keberhasilan dan modal perusahaan untuk keunggulan kompetitif dari para pesaingnya. Pentingnya peran sumber daya manusia artinya perusahaan harus merawat dan mengelola karyawannya dengan baik, agar karyawan perusahaan yang berkemampuan tinggi tidak keluar dari perusahaan karena hendak melakukan rotasi karena kurang berminat terhadap perusahaan. Perusahaan otomotif di kawasan Ejip mengalami pergantian karyawan yang cukup signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran efikasi diri (Self-efficacy) dan beban kerja (workload) terhadap niat berpindah kerja (turnover intentions) melalui keseimbangan kehidupan kerja (work-life balance). Obyek dalam penelitian ini adalah pekerja perusahaan otomotif di kawasan Ejip. Metode pengambilan sampel menggunakan random sampling dengan sampel sebanyak 30 karyawan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan model persamaan struktural dan pengujian Sobel. Hasil penelitian memungkinkan kami menemukan bahwa Dari hasil penelitian kita dapat mengetahui bahwa self-efficacy berpengaruh terhadap work-life balance. Workload berpengaruh terhadap work-life balance. Self-efficacy tidak berpengaruh terhadap turnover intention. Workload tidak berpengaruh terhadap turnover intention. Self-efficacy dan workload berpengaruh terhadap turnover intention melalui work-life balance. Work-life balance berperan sebagai mediasi dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil temuan ini, perusahaan harus lebih aktif lagi dalam mengelola karyawan untuk menghindari fenomena karyawan yang ingin pindah kerja
Kata kunci: self-efficacy; workload; work-life balance; turnover intention.