Model Pembangunan Integrated Farming Dengan Sistem Tekno-Ekologis di Sengatta Kabupaten Kutai Timur
DOI:
https://doi.org/10.37366/pelitatekno.v12i1.179Abstract
Abstrak
Penelitian yang dilakukan terhadap kondisi alam yang terdapat pada area Sengatta, Kabupaten Kutai Timur mengenai perkembangan komunitas bergaya adat kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur memerlukan analisis mengenai perkembangan tata kelola kehidupan masyarakat yang kehidupan ekonomi belum begitu berkembang.Dengan adanya potensi asset lahan yang luas dan potensi agribisnis yang melimpah beserta motivasi dan kemanfaatan terhadap perikehidupan yang bernuansa agraris maka perlu dilakukan suatu upaya penelitian baik mempergunakan data empiris primer maupun data sekunder yang bermaksud untuk memajukan taraf hidup penduduk.Eksistensi masyarakat Kutai Timur,khususnya Sengatta sebagai suatu wilayah dengan ekosistem hutan konservasi pada area tropika merupakan area banyak berkecimpung dengan kegiatan reboisasi yang diupayakan oleh beberapa perusahaan,juga area dengan potensi batubara yang di eksplorasi,di eksploitasi dan diproduksi oleh perusahaan tambang batubara dengan kategori besar.Untuk menghindari menjadi area yang tidak produktif pasca kontrak karya berakhir maka kesempatan pelatihan,assessment terhadap proposal yang diajukan oleh penduduk dengan pendanaan yang diupayakan via corporate social responsibility.Dinamika Perkembangan perubahan alam,perubahan mata pencaharian penduduk dan perubahan manajemen lingkungan merupakan fenomena dari keinginan penduduk untuk dapat bersosialisasi meningkatkan kinerja keuangan dengan cara mengupayakan manajemen lingkungan dengan sistem agribisnis.Alam dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan iklim,sampai dengan climate change memerlukan analisis implikasi terhadap dinamika model pembangunan integrated farming dengan sistem tekno-ekologis,yaitu merancang sistem yang menjadikan terintegrasi suatu mekanisme perkebunan,mekanisme peternakan unggas dan mekanisme karamba ikan air tawar. Perubahan iklim dengan 3 komponen utama yang meliputi (1.) Air dari presipitasi curah hujan (2).Kelembaban udara.(3.)Temperatur dari Sinar Matahari.Sangat bermanfaat untuk meningkatkan implikasi tanah terhadap kesuburan vegetasi tanaman perkebunan,tempat hidup unggas dan penambahan volume untuk kehidupan ikan air tawar.Presipitasi berdasarkan analisis kualitatif sangat bermanfaat berkenaan dengan melembabkan suasana lithosfir yang sampai pada upaya untuk mengurangi pemanasan global sehingga berdampak lingkungan pada preservasi dan konservasi area Kabupaten Kutai Timur.Sebagai suatu solusi,penelitian yang menyajikan analisis kualitatif sarat dengan gagasan yang bersifat menyeluruh secara terintegrasi.
Keywords : Model,Pembangunan,Integrated Farming,Techno-Ecology System.