Peran Mediasi dalam Perceraian dan Nafkah Anak : Perspektif Psikologis, Sosiologis, dan Hukum Keluarga Islam

Authors

  • Triana Apriyanita Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
  • Encup Supriatna Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
  • Irfan Fahmi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

DOI:

https://doi.org/10.37366/jh.v5i2.5201

Keywords:

Mediasi, Perceraian, Nafkah Anak, Psikologi, Sosiologi, Hukum Islam.

Abstract

Mediasi dalam perceraian memainkan peran penting dalam menyelesaikan konflik antara pasangan dan mengurangi dampak negatif terhadap anak-anak. Artikel ini mengkaji peran mediasi dari tiga perspektif utama: psikologi, sosiologi, dan Hukum Keluarga Islam. Dari sudut pandang psikologis, mediasi membantu mengurangi stres emosional dan trauma yang dialami anak, serta menciptakan ruang dialog yang lebih kondusif bagi orang tua. Dalam perspektif sosiologi, mediasi berperan dalam menjaga stabilitas sosial dan struktur keluarga, membantu mencegah keretakan hubungan sosial yang berdampak pada anak dan orang tua. Sementara itu, dalam Hukum Keluarga Islam, mediasi mencerminkan prinsip musyawarah, keadilan, dan kesejahteraan anak, serta memberikan pendekatan yang lebih damai untuk menyelesaikan perselisihan keluarga. Artikel ini menyimpulkan bahwa mediasi adalah metode efektif yang mampu mengurangi dampak negatif perceraian, melindungi hak anak, dan menjaga hubungan keluarga yang sehat pasca-perceraian

References

Akhmad Salman Fauzan, Ilham Mujahid, and Yandi Maryandi. “Faktor-Faktor Peningkatan Angka Perceraian Di Pengadilan Agama Kota Bandung (Periode 2019-2020).” Jurnal Riset Hukum Keluarga Islam, 2022, 83–88. https://doi.org/10.29313/jrhki.vi.1255.

Al-Suyuti, Jalal al-Din Abd al-Rahman. Al-Asbah Wa Al-Nadza’ir. 2nd ed. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 2012.

Al-Zuḥaylī, Wahbah. Usḥūl Al-Fiqh Al-Islāmī. Beirut: Dar al-Fikr, 1986.

Alex Kusmardani, Siah Khosyi’ah. “Putusan Hakim Dalam Penyelsaian Sengketa Hak Asuh Anak Kepada Ayah.” Jurnal Syntax Admiration 3 No. 7 Ju (2022): 881–95.

Ali, Hasaballāh. Uṣūl At-Tasyri’ Al-Islāmi. 5th ed. Kairo: Dār al-Fikr al-‘Arabi, 1976.

Aulia Muthia. Hukum Islam Dinamika Seputar Hukum Keluarga. Yogykarta: Tim Pustaka Baru, 2021.

Cindy Mutia Annur. “Angka Pernikahan Di Indonesia Di Indonesia Pada 2022 Terendah Dalam Satu Dekade Terakhir,” n.d. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/03/02/angka-pernikahan-di-indonesia-pada-2022-terendah-dalam-satu-dekade-terakhir.

———. “Kasus Perceraian Di Indonesia Melonjak Lagi Pada 2022, Tertinggi Dalam Enam Tahun Terakhir,” n.d. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/03/01/kasus-perceraian-di-indonesia-melonjak-lagi-pada-2022-tertinggi-dalam-enam-tahun-terakhir.

Dahwadin, Dahwadin, Enceng Iip Syaripudin, Eva Sofiawati, and Muhamad Dani Somantri. “The Nature of Divorce Based on Islamic Law Provisions in Indonesia.” YUDISIA : Jurnal Pemikiran Hukum Dan Hukum Islam 11, no. 1 (2020): 87. https://doi.org/10.21043/yudisia.v11i1.3622.

Darmawati. “Divorce in Sociological Perspective.” Sulesana: Jurnal Wawasan Keislaman 11, no. 1 (2017): 64–78.

Dasuki Ibrahim. Al-Qawaid Al-Fiqhiyyah. Palembang Indonesia: Noer Fikri Officiall, 2019.

Fitriyani, Rizky. “Kematangan Emosi Dengan Penyesuaian Perkawinan Pada Dewasa Awal.” Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi 9, no. 2 (2021): 278. https://doi.org/10.30872/psikoborneo.v9i2.5963.

Hasbi, Ash-Shiddieqy. Falsafah Hukum Islam,. Jakata: Bulan Bintang, 2001.

Ija Suntana. Politik Hukum Islam. Bandung: Pustaka Setia, 2014.

Ismiati, Ismiati. “Perceraian Orangtua Dan Problem Psikologis Anak.” At-Taujih : Bimbingan Dan Konseling Islam 1, no. 1 (2018): 1–16. https://doi.org/10.22373/taujih.v1i1.7188.

Izzuddin, Ahmad. “Praktik Al-Hijr Dalam Penyelsaian Nusyuz Di Pengadilan Agama.” De Jure, Jurnal Syariah Dan Hukum 7 Nomor 2 (2015): 134–45.

John Bowlby. Attachment and Loss. New York: Basic Books, 1982.

Kenneth Kressel. The Process of Divorce: How Professionals and Couples Negotiate Settlements. New York: Basic Books, 1985.

Kusmardani, Alex. “The Dynamics of Divorce in Indonesian Muslim Families.” Daengku: Journal of Humanities and Social Sciences Innovation 4 (July 10, 2024). https://doi.org/10.35877/454RI.daengku2756.

Kusmardani, Alex, Abdulah Syafe’i, Usep Saifulah, and Nurrohman Syarif. “Faktor- Faktor Penyebab Perceraian Dalam Perspektif Hukum Keluarga Antar Madzhab Islam Dan Realita Sosial.” JURNAL SYNTAX IMPERATIF : Jurnal Ilmu Sosial Dan Pendidikan 3, no. 3 (2022): 176. https://doi.org/10.36418/syntax-imperatif.v3i3.168.

Morton Deutsch. The Resolution of Conflict: Constructive and Destructive Processes. New Haven: Yale University Press, 1973.

Mubarok, M. “Divorce Due to Different Perspectives on Political Choices Conflict Rheory in Tangerang Regency.” Journal of Islamic Law and Family Studies 4, no. 1 (2021): 59–73. http://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/jilfas/article/view/13336.

Muhammad Amin Suma. Hukum Keluarga Islam Di Dunia. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004.

Muhammad Judah Mugniyyah. Al-Fiqh Ala Madzahib Al-Khamsah. Pakistan: Dar al-Tiyaar al-Jadid Li al-Thba’ah wa al-Nasr wa al-Tauji’, 2007.

Ramlah. Penyelesaian Hukum Keluarga Di Pengadilan Agama Provinsi Jambi Analisis Putusan Tentang Faktor Penyebab Perceraian Tingginya Tingkat Perceraian. Cinta Buku Media, 2015.

Siregar, Nurlaini Milo. “The Right of An Apstate Wife Whom Her Husband Divorce Based on The Jugment of Islamic Religius Judges.” Al-Mijan: Wacana Hukum Ekonomi Dan Keagamaan 10, no. 01 (2023): 11–26.

Sitorus, I R, and A S Andika. “Analisis Putusan Hakim Terhadap Perceraian Akibat Murtad Perspektif Hukum Islam Dan Hukum Positif.” Mu’asyarah: Jurnal Kajian … 1, no. 1 (2022): 19–32. https://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/muasyarah/article/view/8326.

Sudiarto. Negosiasi Mediasi Arbitrase. Bandung: Pustaka Reka Cipta, 2013.

Talcott Parsons. The Social System. Glencoe: Free Press, 1951.

Toni, Agus. “Aktualisasi Hukum Perceraian Perspektif Pengadilan Agama Di Indonesia.” MAQASHID Jurnal Hukum Islam 1, no. 2 (2018): 34–63. https://doi.org/10.35897/maqashid.v1i2.130.

Ulum, B. (2024). Strategi Hakim Mediator dan Tingkat Keberhasilan Mediasi Perceraian di Pengadilan Agama Kabupaten Malang: Bahrul Ulum dan Waib. An-Nawazil: Jurnal Hukum dan Syariah Kontemporer, 6(2), 1-20.

Wahbah Al-Zuḥaylī. Al-Wajiz Usḥūl Al-Fiqh Al-Islāmī. Beirut, 2010.

Wahyudi, Firman. “Ithbāt Ṭalāq: An Offer of Legal Solutions to Illegal Divorce in Indonesia.” Al-Ahkam 32, no. 2 (2022): 211–32. https://doi.org/10.21580/ahkam.2022.32.2.11720.

William Ury. Getting to Yes: Negotiating Agreement Without Giving In. New York: Penguin Books, 2011.

Willis, Sofyan S. Konseling Keluarga (Family Counseling) Suatu Upaya Membantu Anggota Keluarga Memecahkan Masalah Komunikasi Di Dalam Sistem Keluarga. Bandung,: Alfabeta, 2015.

Published

2024-11-22

How to Cite

Apriyanita, T., Supriatna, E., & Fahmi, I. (2024). Peran Mediasi dalam Perceraian dan Nafkah Anak : Perspektif Psikologis, Sosiologis, dan Hukum Keluarga Islam. JURNAL HUKUM PELITA, 5(2), 169-188. https://doi.org/10.37366/jh.v5i2.5201