Metode Reverse Circulation Drilling Pada “Approach Bridge” Jembatan Suramadu
DOI:
https://doi.org/10.37366/jts.v5i1.5156Kata Kunci:
Metode Pengeboran,, Siirkulasi, Slurry Stabilizer, JembatanAbstrak
Pemilihan metode pengeboran yang tepat merupakan hal yang sangat penting terutama pada proyek proyek offshore (dikerjakan diatas sungai ataupun laut) yang umumnya mempunyai panjang bor yang dalam serta diameter yang besar. Salah satu metode pengeboran yang ada selain menggunakan “Kelly bar system” yang biasa digunakan pada pengeboran di darat, ada juga pengeboran dengan menggunakan metode sistim “sirkulasi”. Pada bagian “Approach Bridge” dan “Main Bridge” Jembatan Suramadu, pengeboran yang dipakai menggunakan metode “Sirkulasi”.Pembahasan pada tulisan ini di khususkan pada bagian “Approach Bridge” dikarenakan panjang bor yang dalam sekitar 80-90 meter serta dari data tanah yang ada kondisi lapisan tanah cukup bervariasi namun secara umum ditemukan lapisan tanah clay shale, dimana jenis tanah ini sangat sensitive terhadap ganguan pada proses pengeboran serta pengaruh cuaca, maka pada saat proses pengeboran memerlukan slurry stabilizer untuk mencegah kelongsoran dari dinding tiang bor. Slurry stabilizer yang dipakai adalah menggunakan mud dan bentonite. Setelah pembuatan tiang bor selesai maka tiang bor tersebut akan di uji untuk mengetahui daya dukung tiang, pengujian tiang tiang bor dilakukan dengan menggunakan metode Osterberg- Cell. Juga dilaksanakan Sonnic Logging test untuk mengetahui integritas tiang bor tersebut.