Pendampingan Studi Kualitas Air Hasil dari Proses Pengolahan IPAL Balai Pialam Yogyakarta
DOI:
https://doi.org/10.37366/jpp.v1i1.2043Kata Kunci:
Limbah domestik, kualitas air, IPAL, Balai PialamAbstrak
Peningkatan jumlah penduduk berbanding lurus dengan peningkatan jumlah limbah yang dihasilkan dari aktifitas manusia, dan salah satu limbah yang dihasilkan serta berpengaruh langsung terhadap kualitas lingkungan adalah limbah cair domestic dari aktifitas rumah tangga. Upaya pengelolaan limbah cair domestik rumah secara tepat sangat diperlukan untuk menanggulangi dampak pencemaran dan kerusakan lingkungan yang terjadi. Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta sejak tahun 1994 sudah mempunyai pengolahan limbah cair domestik terpusat skala regional. Salah satu pengolahan limbah cair domestik yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta adalah Balai Pialam Yogyakarta. Tingginya pertumbuhan penduduk di Yogyakarta dapat berdampak pada penurunan kualitas lingkungan, salah satunya terjadi pencemaran air, oleh karena itu perlu dilakukan studi terkait kualitas air yang dihasilkan dari proses pengolahan IPAL di Balai Pialam Yogyakarta sehingga dapat dipastikan air yang dibuang ke badan air aman serta tidak mencemari lingkungan dan biota air. Sosialisasi yang dilakukan berupa perlu adanya penanganan khusus terhadap kualitas air outlet IPAL untuk parameter yang tidak memenuhi baku mutu seperti DO, BOD, COD dan TSS dan diperlukan adanya kajian mengenai kualitas air dari hulu (upstream) dan hilir (downstream) dari badan sungai (Sungai Bedog) untuk mengevaluasi kualitas air berdasarkan status mutu airnya.
Referensi
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101, “Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun Presiden Republik Indonesia,” Peratur. Pemerintah Republik Indones. Nomor 101 Tahun 2014, p. Hal 1-72, 1999.
A. A. Werkneh and S. B. Gebru, “Development of ecological sanitation approaches for integrated recovery of biogas, nutrients and clean water from domestic wastewater,” Resour. Environ. Sustain., vol. 11, no. June 2022, p. 100095, 2022, doi: 10.1016/j.resenv.2022.100095.
S. Caspersen and Z. Ganrot, “Closing the loop on human urine: Plant availability of zeolite-recovered nutrients in a peat-based substrate,” J. Environ. Manage., vol. 211, pp. 177–190, 2018, doi: 10.1016/j.jenvman.2018.01.053.
M. A. Musa, S. Idrus, H. C. Man, and N. N. N. Daud, “Wastewater treatment and biogas recovery using anaerobic membrane bioreactors (AnMBRs): Strategies and achievements,” Energies, vol. 11, no. 7, 2018, doi: 10.3390/en11071675.
T. A. Larsen and M. Maurer, “Source Separation and Decentralization,” Treatise Water Sci., vol. 4, pp. 203–229, 2011, doi: 10.1016/B978-0-444-53199-5.00083-X.
I. Hussain, A. Elomri, and L. Kerbache, “Domestic Waste Management with Io-enabled Applications: A Case Study of the Al Rayyan, Qatar Region,” IFAC-PapersOnLine, vol. 55, no. 10, pp. 830–835, 2022, doi: 10.1016/j.ifacol.2022.09.515.
Dinas PUP-ESDM, “Profil Balai PIALAM,” Ciptakarya, 2022, [Online]. Available: https://ciptakarya.pu.go.id/balai/di-yogyakarta/buku-profil/16/Profil-IPLT-Sewon.
Anna Emilia Joelsson, “Composting of Human Excreta with Howard-Higgins Composting Method,” Environ. Sci., vol. 4, no. 1, pp. 88–100, 2557.
Pemerintah Republik Indonesia, “Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Pedoman Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,” Sekr. Negara Republik Indones., vol. 1, no. 078487A, p. 483, 2021, [Online]. Available: http://www.jdih.setjen.kemendagri.go.id/.
Peraturan Daerah DIY, “Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Baku Mutu Air Limbah,” Peratur. Drh. Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Baku Mutu Air Limbah, pp. 1–53, 2016, [Online]. Available: https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/11581.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Jurnal Pelita Pengabdian
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.